Sebagai salah satu Fakultas Kedokteran swasta yang telah berdiri sejak tahun 1965 dan telah meluluskan lebih dari 6 ribu orang dokter yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara, FK Usakti berkeinginan mewujudkan visi misi nya menjadi Fakultas Kedokteran yang andal, berstandar internasional, berbasis teknologi informasi, terbaik di Indonesia pada tahun 2025, serta menghasilkan lulusan yang profesional dan berkarakter Trikrama Trisakti.
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti mempunyai visi untuk menjadi salah satu fakultas kedokteran unggulan yang diakui dunia. Saat ini Badan Akreditasi Nasional Indonesia memberikan akreditasi untuk Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, dan FK Trisakti juga telah mendapat akreditasi oleh Jabatan Perkhidmatan Awam Malaysia.
Berikut ini akan kami sampaikan Profil Lengkap Kedokteran Universitas Trisakti (Usakti), sebuah Prodi Kedokteran Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dimana Kedokteran Universitas Trisakti (Usakti) ini, kampusnya beralamat di Jl. Kyai Tapa No.1, RT.5/RW.9, Tomang, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (FK Trisakti) diresmikan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 November 1965 melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 013/dar/tahun 1965 dan No. 014/dar/tahun 1965 yang ditandatangani oleh Menteri PTIP, Dr. Sjarif Thajeb. Sejak berdirinya sehingga sekarang initelah meluluskan 6.423 dokter, dimana sebagian besar alumnus tersebut telah menduduki posisi strategis di kesehatan dan masyarakat saat ini.
Sejak tahun 2005 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti melaksanakan sistem KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan lama masa studi 11 semester.Kurikulum berprinsip dasar tersebut dituangkan dalam modul-modul yang memiliki rangkaian pengalaman belajar tatap muka, tutorial, seminar, kuliah pakar, praktikum ilmu-ilmu kedokteran dasar, basis clinicalskillstraining, dan kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Pendidikan dan Puskesmas. Kurikulum setiap 5 tahun sekali mengalami perbaikan dan penyempurnaan sesuai perkembangan ilmu kedokteran nasional dan global.
Untuk merampungkan seluruh pengalaman belajar tersebut maka pendidikan kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dibagi dalam dua jenjang program studi yang berkesinambungan yaitu Program Studi Kedokteran (PSK) dan dilanjutkan dengan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (PSPPD) atau kepaniteraan klinik. Izinoperasionaldanakreditasisenantiasadiperbaruisetiap 5 tahun. Pada tahun 2016, Prodi Kedokteran mendapat akreditasi B dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi bidang Kesehatan.
Untuk menjaga standar mutu dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Fakultas Kedokteran memiliki Jaminan Mutu Fakultas. Fasilitas fisik yang kini dimiliki oleh Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti telah dianggap memadai sepenuhnya, sehingga program pengembangan berikutnya lebih diarahkan terutama diprioritaskan pada peningkatan kualitas dosen serta pengelolaannya. Untuk meningkatkan kulalitas dosen, Fakultas Kedokteran telah mengirimkan sejumlah dosen untuk studi lanjutan pada strata S3 di berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, serta di lingkup Universitas Trisakti sendiri.
Pada akhir tahun 2018/2019 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti memiliki tenaga pengajar sebanyak dosen yang terdiri atas Dosen Biasa 190 orang dan Dosen Luar Biasa 3 orang. Dosen Biasa yang berpendidikan doktor 26 orang serta memiliki kualifikasi jabatan akademik Lektor keatas sebanyak 34 orang. Nisbah antara Dosen Biasa dengan mahasiswa sesuai dengan standar Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi.
Program Studi Kedokteran
Program Studi Kedokteran merupakan tahap pendidikan akademik S1 yang setara dengan KKNI jenjang 6. Lulusan Program Studi Kedokteran berhak mendapat gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.). Kurikulum yang digunakan dalam Program Studi Kedokteran adalah Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 6 yang bertujuan menghasilkan lulusan Sarjana Kedokteran yang berperilaku luhur, menguasai konsep pengetahuan ilmu kedokteran, penelitian, dan keterampilan klinis dasar sebagai landasan dalam pendidikan lanjutan, serta mampu melakukan evaluasi dan pengembangan diri dengan pemanfaatan IPTEKS.
Kurikulum Pendidikan Tinggi dilaksanakan dengan mengutamakan Student Centered Learning (SCL) melalui metode pembelajaran ”Cooperative”, ”Collaborative Learning System” and ”Problem Based Learning” yang lebih mengarahkan mahasiswa kepada active learning. SCL bertujuan menyiapkan lulusan yang mampu menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat (life long learning) dengan mempelajari keterampilan yang dapat digunakan untuk mengarahkan diri sendiri (mandiri).
Kurikulum Pendidikan Tinggi FK Trisakti dijalankan dengan menggunakan strategi pembelajaran SPICES (Student centered, Problem Based Learning (PBL), Integrated, Community based learning, Elective or Early Clinically Exposure, dan Sistematic learning). Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan pembelajaran yang dilakukan berpusat pada mahasiswa (student centered). Mahasiswa dipandang sebagai seorang manusia dewasa sehingga perlu dilibatkan untuk menentukan tujuan pembelajarannya sendiri.
Dosen/ pendidik bertugas memfasilitasi proses belajar. Proses penentuan tujuan pembelajaran sendiri terutama dilatihkan pada proses diskusi tutorial. Mahasiswa dipicu oleh suatu kasus klinis (early clinically exposure) dan diminta menetapkan masalah yang ditemukan serta menetapkan apa yang akan mereka pelajari. Pembelajaran ini sesuai dengan PBL. Rancangan kurikulum dibuat secara integrated, jadi tidak hanya berdasarkan satu bidang ilmu, tetapi setiap masalah dipandang secara komprehensif dari berbagai bidang ilmu (integrated).
Kompleksitas problem-problem yang dihadapkan pada mahasiswa dibuat meningkat secara bertahap dan tidak terputus antara satu tahap ke tahap berikutnya, sehingga akan tampak suatu spiral dalam pembelajaran. Mahasiswa dilatih dari mulai yang paling dasar hingga tingkat yang paling kompleks (systematic). Menyadari adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan, kurikulum di FK Trisakti dirancang untuk menjembatani kesenjangan ini dengan memaparkan mahasiswa di komunitas (community based learning).
Materi kurikulum Program Studi Kedokteran diberikan dalam satuan-satuan yang disebut modul yang merupakan integrasi ilmu biomedik*, ilmu klinik dasar*, ilmu klinik*, ilmu kedokteran komunitas* dan ilmu-ilmu penunjang* yang diberikan secara bertahap selama tujuh semester. Setiap modul memiliki bobot sks yang telah ditentukan sehingga secara keseluruhan, mahasiswa dikatakan lulus Sked setelah menyelesaikan 150 sks.
Proses pembelajaran pada setiap modul dilaksanakan bervariasi untuk mengakomodir kebutuhan mahasiswa, meliputi kegiatan tatap muka (kuliah interaktif), diskusi kelompok tutorial, pleno, praktikum, dan pelatihan keterampilan klinik dasar.
Tatap muka
Kegiatan tatap muka yang dilakukan bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami konsep belajar yang mengaitkan isi matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusi kelompok tutorial dan pleno
Diskusi kelompok tutorial adalah kegiatan yang menekankan pada student centered dan dosen berperan sebagai fasilitator (tutor). Mahasiswa dibagi dalam kelompok diskusi kecil untuk mendiskusikan pembelajaran yang dipicu oleh sebuah masalah (Problem based learning=PBL).
Pleno atau seminar
Mahasiswa akan mempresentasikan hasil diskusi sesi 1 dan sesi 2 di hadapan teman dan 6 orang narasumber. Kegiatan ini melatih mahasiswa dalam berkomunikasi dan mendiseminasikan hasil pemikiran kepada orang lain, selain dapat melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.
Praktikum
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang termasuk dalam simulasi. Mahasiswa dapat mengintegrasikan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif serta mempermudah pemahaman materi pembelajaran.
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (PSPPD)
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (PSPPD) adalah suatu bentuk kegiatan pendidikan profesi dokter yang bersifat akademik profesional berlandaskan ilmu pengetahuan dan keprofesian yang merupakan suatu kesatuan yang utuh dan kokoh. Program studi ini berbentuk pengalaman belajar klinik (kepaniteraan klinik) dan pengalaman belajar lapangan (kepaniteraan kedokteran komunitas) dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata, khususnya pelayanan medik di Rumah Sakit Pendidikan serta di masyarakat. Di Rumah Sakit Pendidikan, pengalaman belajar klinik diperoleh dengan jalan melakukan kegiatan akademik dan kegiatan profesional dengan cara magang. Mahasiswa belajar sekaligus bekerja di bawah arahan dan bimbingan dosen atau dokter senior rumah sakit.
Materi kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Dokter diberikan dalam bentuk keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan akademis berupa proses pembelajaran yang diselenggarakan di Rumah Sakit Pendidikan Utama dan Rumah Sakit serta Puskesmas jejaring yang diatur melalui rotasi di semua departemen dengan menekankan pencapaian kompetensi sesuai dengan yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
Beban studi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Dokter tersaji sebagai paket yang telah ditetapkan dan untuk dapat mencapai gelar dokter, setiap mahasiswa harus dapat menyelesaikan kepaniteraan klinik sebanyak 14 bagian atau 38 sks.
Pelaksanaan kegiatan akademik Program Studi Pendidikan Profesi Dokter terbagi di dalam 14 bagian, terdiri dari 5 bagian mayor (Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Ilmu Kesehatan Masyarakat) masing-masing selama 10 (sepuluh) minggu setara dengan 4 sks dan 9 bagian minor (Radiologi, Ilmu Penyakit THT-KL, Ilmu Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit Saraf, Ilmu Anestesi, Ilmu Penyakit Mata, Ilmu Kedokteran Jiwa, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Kedokteran Kerja) dengan lama kegiatan untuk kepaniteraan klinik minor adalah 5 (lima) minggu setara dengan 2 Sks.
Metode belajar mengajar (kepaniteraan klinik) pada Program Studi Pendidikan Profesi Dokter merupakan interaksi aktif dan intensif antara mahasiswa dengan pasien dan masyarakat di bawah bimbingan dokter pembimbing serta tenaga medik lain, yang dikoordinasikan dan dikelola dengan baik dalam tatanan tata tertib dan disiplin yang tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Mahasiswa diwajibkan bekerja sambil belajar di tiap Bagian/SMF (Staf Medis Fungsional) Rumah Sakit Pendidikan selama jangka waktu tertentu mengikuti suatu siklus kepaniteraan yang diatur oleh Fakultas. Di tiap Bagian/SMF terkait, mahasiswa wajib bekerja secara bergilir di Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Bedah Minor, Instalasi Bedah Sentral atau Kamar Bersalin, dan memiliki akses ke instalasi pendukung lainnya.
Kerjasama Nasional
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti telah lama melakukan kerjasama dengan banyak institusi pendidikan maupun non pendidikan untuk menunjang kegiatan akademik program studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter maupun kegiatan yang menunjang pelaksanaanTridharma Perguruan Tinggi.
Kerjasama Internasional
Selain kerja sama dengan institusi pendidikan dan non pendidikan di dalam negeri, FK Usakti juga mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa institusi di luar negeri untuk menunjang kegiatan akademik dan non akademik.
Semoga informasi tentang Fakultas dan Prodi Universitas Trisakti (Usakti) yang kami publikasikan dapat bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin!
Sumber:
- trisakti.ac.id
- fk.ujiantulis.com
0 Comments