Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengundang Prof. Dr. Satria Bijaksana, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai narasumber Workshop Strategi Meraih Akreditasi Internasional yang diselenggarakan secara daring dan luring di Gedung FISIP, Kampus Untirta Sindangsari pada Selasa, 8 Juni 2021.
Berikut ini akan kami sampaikan Akreditasi Nasional Fakultas Kedokteran, berdasar pada hasil Akreditasi Prodi Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilaksanakan oleh LAM-PTKes. Disamping itu dari hasil Akreditasi Prodi Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilaksanakan oleh BAN-PT Kemendikbud Ristek, yang mendapatkan wewenang dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang berkedudukan di Jl. M.H. Thamrin No.8, RT.2/RW.1, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Akreditasi Nasional Fakultas Kedokteran -
Jenjang | Program Studi | No. SK | Peringkat | Keterangan (Kadaluarsa) | Keterangan |
Sarjana (S-1) | Pendidikan Dokter | 0412/LAM-PTKes/Akr/Sar/X/2021 | Baik | 2022-10-14 | fk.untirta.ac.id |
Profesi | Dokter | 0413/LAM-PTKes/Akr/Pro/X/2021 | Baik | 2022-10-14 | untirta.ac.id |
Salah satu narasumber, Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa akreditasi adalah jalan untuk mendapat pengakuan. “Dalam konteks pendidikan, pengakuan tentang edukasi dan pembelajaran itu sendiri. Jadi siapa sebenarnya yang diakui? Institusinya. Tentu tidak bisa digunakan secara personal. Berarti ini bersifat formal dan publik. Bagaimana mengukurnya? Harus ada standar yang sesuai dengan konsep akreditasi.
Menurutnya, akreditasi internasional diperlukan agar kita dapat memastikan bahwa pengakuan negara ini diakui pula oleh negara lain. Oleh karena, diperlukan standar yang sama untuk saling merekognisi. “Ada konsensus untuk saling mengakui standar bersama. Edukasi masing-masing negara punya sistem, maka dibuat standar agar bisa merekognisi masing-masing.” Ujarnya.
Badan akreditasi berbasis internasional yang dibahas olehnya adalah IABEE yang mengakreditasi engineering dan computing. Pengakuan ini mencakup 21 negara. “Kalau sudah diakui oleh IABEE, berarti sudah setara dengan lembaga lain.” Katanya. Beliau pun menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya akreditasi oleh IABEE adalah untuk mengukur diri dan meningkatkan kualitas diri untuk mengikuti perkembangan jaman, sehingga bisa menghasilkan seorang professional yang diakui.
Dr. Leni Sophia Heliani, ST., M.Sc dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menerangkan lembaga akreditasi ASIIN, lembaga akreditasi internasional yang berbasis di Jerman. Dr. Leni mengatakan bahwa ASIIN menetapkan 3 hal sebagai fokus utama. Yang pertama, setiap prodi memiliki learning outcome yg jelas yg dicapai mahasiswa saat selesai dari prodinya. “Ini merupakan representasi dari goals dari prodinya.” Ujarnya.
Yang kedua adalah implementasi dari goals yang telah ditetapkan. “Bagaimana implementasinya? Bagaimana kita mewujudkan apa yang kita janjikan? Dengan cara mengukur pencapaian itu. Mereka akan melihat input, dokumen, dan rekaman…” Terangnya.
Yang ketiga adalah hasil evaluasi. “Mereka akan melihat hasil evaluasi dari kegiatan belajar mengajar itu dan bagaimana pengembangan selanjutnya dengan harapan akan melekat pada internal quality assurance.” Jelasnya.
Semoga informasi tentang Akreditasi Nasional Fakultas Kedokteran Untirta yang kami publikasikan dapat bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin!
Sumber:
- untirta.ac.id
- banpt.or.id
- lamptkes.org
- fk.ujiantulis.com
0 Comments