Universitas Semarang (USM), Semarang Jawa Tengah pernah hangat diperbincangkan bakalan membuka Fakultas Kedokteran. Dan memang pihak Universitas Semarang (USM) sendiri pernah melakukan persiapan-persiapan ke arah dibukanya Fakultas Kedokteran tersebut.
Perkembangan Universitas Semarang (USM) yang semakin maju dan banyak diminati masyarakat, mendorong untuk semakin memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Untuk mencapai harapan tersebut, USM akan membuka Fakultas Kedokteran dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Ir Joetata Hadihardaja saat pelantikan pejabat struktural USM, beberapa waktu yang lalu. Joetata mengatakan, USM telah mempersiapkan berbagai langkah, antara lain studi banding ke perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran, kerja sama dengan rumah sakit, serta menyiapkan lahan senilai Rp 10 miliar.
Saat ini USM juga telah memiliki lahan 1,2 ha di Mrican sebagai lahan pendidikan kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas yang merupakan tempat pelayanan kesehatan primer (pusat kesehatan masyarakat, pos pelayanan terpadu, desa binaan, dan lain-lain).
Diakui sendiri oleh Dekan Fakultas Teknik Undip tersebut, bahwa mendirikan Fakultas Kedokteran tidak semudah mendirikan program studi lain. Berbagai syarat haruslah dipenuhi, di antaranya harus memiliki 26 dokter spesialis yang non-PNS dan 13 laboratorium.
USM telah melakukan studi kelayakan dan saat ini memiliki beberapa laboratorium, antara lain laboratorium fisika, kimia, biologi, mikrobiologi, dan biokimia. Pada akhir 2015 yang lalu, Dekan Fakultas Teknik Undip sempat berencana membangun gedung empat lantai untuk FK USM yang akan dialokasikan untuk ruang dekanat, ruang dosen, ruang administrasi, dan laboratorium.
Menurut Joetata, selama menunggu proses izin keluar, gedung tersebut bisa dimanfaatkan para dokter spesialis untuk membuka praktik melayani masyarakat selama 24 jam. Kalau pelayanannya bagus, nanti juga akan mendukung untuk rencana pembukaan Fakultas Kedokteran. ”USM akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama di bidang pendidikan dengan biaya terjangkau, murah, tapi bukan murahan untuk golongan masyarakat menengah ke bawah,” ungkapnya.
Langkah studi banding ke perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran ppernah dilakukan oleh pihak USM ke Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Kamis (30/7/2015).
Perwakilan USM yang terdiri dari Rektor USM, Prof Dr Pahlawansyah Harahap MSi dan Wakil Rektor II USM, Andy Kridasusila MM pun disambut Rektor UMI, Prof Dr Masrurah Mokhtar MA, Wakil Rektor III UMI Prof Dr Achmad Gani MSi, Wakil Rektor V UMI Prof Dr Ma'ruf Hafidz MH, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMI, Dr dr Nasrudin AM SpOG dan jajaran pimpinan fakultas UMI lainnya.
Kunjungan tersebut dirangkaikan dengan penandatangan nota kesepahaman kerja antara USM dan UMI terkait pembukaan Fakultas Kedokteran di USM.
"Universitas Semarang akan segera membuka Fakultas Kedokteran. Untuk itu, kami ingin belajar ke UMI karena Fakultas Kedokteran UMI merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berkualitas dan sudah terkenal hingga ke Pulau Jawa,"kata Prof Dr Pahlawansyah Harahap.
Ia pun berharap agar dengan adanya kerjasama yang dijalin antara USM dan UMI dapat mempercepat pembukaan Fakultas Kedokteran di USM. Untuk pembukaan Fakultas Kedokteran di USM tinggal menunggu visitasi terakhir dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Untuk itu, USM membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Sehingga, USM mengharapkan bimbingan dari UMI.
Sementara itu, Prof Masrurah Mokhtar juga mengharapkan agar kerjasama yang terjalin tidak hanya terbatas pada pembukaan Fakultas Kedokteran, melainkan juga pada bidang lainnya.
"Kami berharap dengan adanya kesepakatan kerjasama ini dapat memberikan peluang untuk mengembangkan institusi masing-masing dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,"kata Prof Masrurah.
Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Ir Joetata Hadihardaja juga berupaya untuk menambah program studi dan fakultas baru untuk pengembangan. Salah satunya adalah pembangunan gedung Fakultas Kedokteran.
"Gedungnya sudah jadi, klinik juga sudah beroperasi, dosen juga sudah kami siapkan, hanya saja izin belum keluar," imbuh Joetata. Ia menyayangkan belum keluarnya ijin dari pihak kementerian yang melakukan pembatasan pembukaan fakultas kedokteran untuk.
Ia menjelaskan telah mempersiapkan pengajar yakni 26 dokter yang terdiri dari 10 dokter lulusan strata 2 dan 16 dokter sepesialis. Pihaknya juga berencana membangun sebuah rumah sakit untuk praktik di sekitar relokasi Pasar Johar.
Pengajuan pembukaan progdi baru Fakultas Kedokteran Universitas Semarang (USM) hingga saat ini belum ada kejelasan sampai dimana prosesnya, mengingat terganjal oleh adanya moratorium. Meskipun demikian, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof. Ir. Joetata Hadihardaja menyampaikan janjinya kepada masyarakat luas untuk tidak membebani dengan biaya tinggi, apabila nanti berkeinginan kuliah di Fakultas Kedokteran USM.
Menurutnya jika izin pembukaan prodi Kedokteran turun, pihaknya berjanji tidak akan membebani mahasiswa dengan biaya tinggi. Meskipun biaya kuliah di USM dikeseluruhan progdi relatif murah, bukan berarti murahan. Kami tetap mengedepankan pada aspek kualitas.
Mantan Guru Besar Undip tersebut selanjutnya menuturkan, bahwa untuk dapat kuliah di Fakultas Kedokteran pada umumnya relatif mahal, dan hanya terjangkau oleh kalangan menengah ke atas. Biaya masuk di Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi lain dapat mencapai angka tiga ratus jutaan. Ini tentu hanya terjangkau oleh kalangan masyarakat tertentu.
Terkait dengan apa yang disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Alumni UNDIP tersebut, Koordinator Kopestis VI, Prof. DYP Sugiharto pada kesempatan yang sama menjelaskan, mengenai pengajuan usulan, proses, izin untuk pembukaan prodi Kedokteran, posisinya saat ini berada di tingkat pusat. Pada saat masih di wilayah kewenangan Kopertis, kami harus memberikan rekomendasi. Saat itu, sarat untuk merekomendasi usulan Fakultas Kedokteran, ketentuan yang harus dipenuhi adalah akreditasi institusinya harus B.
Ia menambahkan, saat USM melakukan pengajuan pembukaan prodi baru Kedokteran masih terakreditasi institusi C. Meskipun masih C, Kopertis sangat optimis akreditasi institusi USM dalam waktu dekat akan berubah menjadi B, sehingga saat itu rekomendasi kami berikan, karena waktu itu ranahnya masih di wilayah Kopertis. Bila saat ini dari sisi persyaratan sudah terpenuhi, maka selanjutnya kewenangan ada di Kemeristekdikti, demikian seperti ditandaskan oleh Koordinator Kopestis VI, Prof. DYP Sugiharto.
Sumber:
- usm.ac.id
- fk.ujiantulis.com
- Tribun Makassar
- Tribun Jateng
Perkembangan Universitas Semarang (USM) yang semakin maju dan banyak diminati masyarakat, mendorong untuk semakin memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Untuk mencapai harapan tersebut, USM akan membuka Fakultas Kedokteran dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Ir Joetata Hadihardaja saat pelantikan pejabat struktural USM, beberapa waktu yang lalu. Joetata mengatakan, USM telah mempersiapkan berbagai langkah, antara lain studi banding ke perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran, kerja sama dengan rumah sakit, serta menyiapkan lahan senilai Rp 10 miliar.
Saat ini USM juga telah memiliki lahan 1,2 ha di Mrican sebagai lahan pendidikan kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas yang merupakan tempat pelayanan kesehatan primer (pusat kesehatan masyarakat, pos pelayanan terpadu, desa binaan, dan lain-lain).
Diakui sendiri oleh Dekan Fakultas Teknik Undip tersebut, bahwa mendirikan Fakultas Kedokteran tidak semudah mendirikan program studi lain. Berbagai syarat haruslah dipenuhi, di antaranya harus memiliki 26 dokter spesialis yang non-PNS dan 13 laboratorium.
USM telah melakukan studi kelayakan dan saat ini memiliki beberapa laboratorium, antara lain laboratorium fisika, kimia, biologi, mikrobiologi, dan biokimia. Pada akhir 2015 yang lalu, Dekan Fakultas Teknik Undip sempat berencana membangun gedung empat lantai untuk FK USM yang akan dialokasikan untuk ruang dekanat, ruang dosen, ruang administrasi, dan laboratorium.
Menurut Joetata, selama menunggu proses izin keluar, gedung tersebut bisa dimanfaatkan para dokter spesialis untuk membuka praktik melayani masyarakat selama 24 jam. Kalau pelayanannya bagus, nanti juga akan mendukung untuk rencana pembukaan Fakultas Kedokteran. ”USM akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama di bidang pendidikan dengan biaya terjangkau, murah, tapi bukan murahan untuk golongan masyarakat menengah ke bawah,” ungkapnya.
Langkah studi banding ke perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran ppernah dilakukan oleh pihak USM ke Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Kamis (30/7/2015).
Perwakilan USM yang terdiri dari Rektor USM, Prof Dr Pahlawansyah Harahap MSi dan Wakil Rektor II USM, Andy Kridasusila MM pun disambut Rektor UMI, Prof Dr Masrurah Mokhtar MA, Wakil Rektor III UMI Prof Dr Achmad Gani MSi, Wakil Rektor V UMI Prof Dr Ma'ruf Hafidz MH, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMI, Dr dr Nasrudin AM SpOG dan jajaran pimpinan fakultas UMI lainnya.
Kunjungan tersebut dirangkaikan dengan penandatangan nota kesepahaman kerja antara USM dan UMI terkait pembukaan Fakultas Kedokteran di USM.
"Universitas Semarang akan segera membuka Fakultas Kedokteran. Untuk itu, kami ingin belajar ke UMI karena Fakultas Kedokteran UMI merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berkualitas dan sudah terkenal hingga ke Pulau Jawa,"kata Prof Dr Pahlawansyah Harahap.
Ia pun berharap agar dengan adanya kerjasama yang dijalin antara USM dan UMI dapat mempercepat pembukaan Fakultas Kedokteran di USM. Untuk pembukaan Fakultas Kedokteran di USM tinggal menunggu visitasi terakhir dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Untuk itu, USM membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Sehingga, USM mengharapkan bimbingan dari UMI.
Sementara itu, Prof Masrurah Mokhtar juga mengharapkan agar kerjasama yang terjalin tidak hanya terbatas pada pembukaan Fakultas Kedokteran, melainkan juga pada bidang lainnya.
"Kami berharap dengan adanya kesepakatan kerjasama ini dapat memberikan peluang untuk mengembangkan institusi masing-masing dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,"kata Prof Masrurah.
Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Ir Joetata Hadihardaja juga berupaya untuk menambah program studi dan fakultas baru untuk pengembangan. Salah satunya adalah pembangunan gedung Fakultas Kedokteran.
"Gedungnya sudah jadi, klinik juga sudah beroperasi, dosen juga sudah kami siapkan, hanya saja izin belum keluar," imbuh Joetata. Ia menyayangkan belum keluarnya ijin dari pihak kementerian yang melakukan pembatasan pembukaan fakultas kedokteran untuk.
Ia menjelaskan telah mempersiapkan pengajar yakni 26 dokter yang terdiri dari 10 dokter lulusan strata 2 dan 16 dokter sepesialis. Pihaknya juga berencana membangun sebuah rumah sakit untuk praktik di sekitar relokasi Pasar Johar.
Pengajuan pembukaan progdi baru Fakultas Kedokteran Universitas Semarang (USM) hingga saat ini belum ada kejelasan sampai dimana prosesnya, mengingat terganjal oleh adanya moratorium. Meskipun demikian, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof. Ir. Joetata Hadihardaja menyampaikan janjinya kepada masyarakat luas untuk tidak membebani dengan biaya tinggi, apabila nanti berkeinginan kuliah di Fakultas Kedokteran USM.
Menurutnya jika izin pembukaan prodi Kedokteran turun, pihaknya berjanji tidak akan membebani mahasiswa dengan biaya tinggi. Meskipun biaya kuliah di USM dikeseluruhan progdi relatif murah, bukan berarti murahan. Kami tetap mengedepankan pada aspek kualitas.
Mantan Guru Besar Undip tersebut selanjutnya menuturkan, bahwa untuk dapat kuliah di Fakultas Kedokteran pada umumnya relatif mahal, dan hanya terjangkau oleh kalangan menengah ke atas. Biaya masuk di Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi lain dapat mencapai angka tiga ratus jutaan. Ini tentu hanya terjangkau oleh kalangan masyarakat tertentu.
Terkait dengan apa yang disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Alumni UNDIP tersebut, Koordinator Kopestis VI, Prof. DYP Sugiharto pada kesempatan yang sama menjelaskan, mengenai pengajuan usulan, proses, izin untuk pembukaan prodi Kedokteran, posisinya saat ini berada di tingkat pusat. Pada saat masih di wilayah kewenangan Kopertis, kami harus memberikan rekomendasi. Saat itu, sarat untuk merekomendasi usulan Fakultas Kedokteran, ketentuan yang harus dipenuhi adalah akreditasi institusinya harus B.
Ia menambahkan, saat USM melakukan pengajuan pembukaan prodi baru Kedokteran masih terakreditasi institusi C. Meskipun masih C, Kopertis sangat optimis akreditasi institusi USM dalam waktu dekat akan berubah menjadi B, sehingga saat itu rekomendasi kami berikan, karena waktu itu ranahnya masih di wilayah Kopertis. Bila saat ini dari sisi persyaratan sudah terpenuhi, maka selanjutnya kewenangan ada di Kemeristekdikti, demikian seperti ditandaskan oleh Koordinator Kopestis VI, Prof. DYP Sugiharto.
Sumber:
- usm.ac.id
- fk.ujiantulis.com
- Tribun Makassar
- Tribun Jateng
0 Comments